Senin, 12 Mei 2014



Pengertian Content Management System (CMS)
CMS (Content Management System) adalah suatu sistem yang digunakan untuk mengelola dan memfasilitasi proses pembuatan, pembaharuan, dan publikasi content secara bersama (collaborative content management). Content mengacu pada informasi dalam bentuk teks, grafik, gambar maupun dalam format-format lain yang perlu dikelola dengan tujuan memudahkan proses pembuatan, pembaharuan, distribusi, pencarian, analisis, dan meningkatkan fleksibilitas untuk ditransformasikan ke dalam bentuk lain. Terminologi CMS sendiri cukup luas, di antaranya mencakup software aplikasi, database, arsip, workflow, dan alat bantu lainnya yang dapat dikelola sebagai bagian dari mekanisme jaringan informasi suatu perusahaan maupun global.
CMS (Content Management System) terbukti merupakan sebuah aset penting bagi perusahaan untuk mengelola content situs web dan portal secara efisien dan efektif. Saat ini, berbagai perusahaan mengkombinasikan content tak berstruktur dengan transaksi tradisional dan application logic untuk membangun aplikasi berbasis Web. Web application ini mewujudkan interaksi yang lebih personal dengan para user-nya, dan meningkatkan kinerja perusahaan dengan menyediakan layanan mandiri bagi para karyawan, partner, penyedia barang dan pelanggan. Aplikasi berbasis Web yang semakin berdaya, secara tidak langsung meningkatkan peranan dan pentingnya CMS sebagai bagian dari infrastruktur aplikasi perusahaan. Alhasil, pemilihan CMS yang akan diterapkan di perusahaan tidak bisa dianggap remeh.
Dengan adanya CMS yang terintegrasi dengan sebuah WebSite akan memberikan suatu nilai lebih yang akan meningkatkan fungsionalitas dan fleksibiltas dari Web Site tersebut, terlebih pada WebSite yang tujuan pemanfaatannya sebagai media promosi dan membangun citra konsumen, dimana kontinuitas dan inovasi dalam pemasaran produk-produk secara berkala dan berkesinambungan sebagai suatu hal yang memegang peranan penting dalam tercapainya target pemasaran.
Dari pengertian CMS belumnya, lebih lanjut fungsi CMS dapat di break down sebagai berikut:
1. Content Making
Pembuatan content dilngkungan CMS adalah mudah, karena bisa dilakukan oleh siapapun tanpa harus mengetahui dasar HTML. Kebanyakan CMS sekarang penulisan contentnya dikembangkan dilingkungan berbasis web, dengan implementasi yang lebih sederhana serta mengijinkan untuk diupdate tanpa harus meghapus dulu.


2. Content Management
Satu halaman telah dibuat, maka CMS akan menyimpan halaman tersebut pada tempat penyimpananya. Semuanya disimpan dengan link yang terkait. Pusat penyimpanan juga menyediakan fasilitas untuk mengelola content dengan metode :
· menjaga traking semua content sehingga bisa mengerahui siapa merubah dan kapan.
· Memastikan masing-masing user hanya punya privasi sesuai dengan haknya.
· Mengitegrasikan dengan system sesuai dengan spesifik kontent tersebut.
Yang paling penting ada masalah workflow capability. Sebagai contoh : bila ada content masuk yang dutullis oleh seseorang maka content tersebut tidak akan langsung dipublikasikan melainkan statusnya akan pending, sampai akirnya di review oleh administrator atau yang diberi hal untuk ini dan tergantung langkah administrator selanjutnya. Kalo di approve baik dengan diedit terlebih dahulu atau tanpa pengeditan, maka setelah itu content tersebut baru bisa dibaca oleh visitor.

3. Publication
Setelah atikel di terima oleh admin dan direview, tentunya disini admin atau user lain yang biberi privelege juga berhak untuk mengedit kali dirasa semua sudah sesuai selanjutnya artikel tersebut akan diapprove maka secara otamatis akan dipublikasikan sesuai dengan kategorinya.

4. Presentation
CMS dapat juga menyediakan penomeran atau berdasar tanggal untuk memindah kualitas dan efektifitas dirinya. Sebagai contoh CMS akan membangun navigasi buat kita dengan membaca struktur pengeluaran yang urut dari content yang teleh disimpanya. Sehingga akan membantu dalam mempresentasikan
Website pada umumnya:
  1. Terlebih dahulu mendesain halaman-halaman website dengan menggunakan bahasa pemrograman web seperti HTML, PHP, ASP, XML, dll. Biasanya menggunakan bantuan software seperti dreamweaver atau frontpage.
  2. Halaman-halaman tersebut selanjutnya kita simpan dalam sebuah webserver (hosting) termasuk file-file atau dokumen-dokumen yang digunakan sebagai sumber membangun halaman-halaman tersebut, misalnya gambar. Selanjutnya kita juga perlu mendapatkan sebuah alamat website (domain).
  3. Untuk mengelolanya, biasanya kita atau dalam hal ini disebut webdeveloper, harus berhubungan langsung dengan halaman-halaman yang sudah kita simpan tadi. Maksudnya seperti ini, misalkan kita ingin menambah kalimat pada halaman yang sudah kita simpan, maka kita perlu masuk ke dalam hosting kita kemudian melakukan perubahan pada halaman tersebut.
  4. Kita dapat mendesain dari awal halaman yang kita inginkan secara keseluruhan dan dapat merubahnya secara keseluruhan juga.
  5. Sekarang ini website sudah banyak berbasis database sehingga memungkinkan pengelolaannya semakin mudah, misalnya sudah memakai halaman administrator. Selain itu, penggunaan database membuat website semakin canggih, misalnya bisa digunakan untuk jual beli di internet, dll. Sumber database itu sendiri adalah milik kita sebagai webdeveloper.
  6. Website yang yang kita bangun sendiri bisa merupakan website yang independen, artinya tidak mempunyai keterikatan dengan website lain.
Blog:
  1. Blog dibuat lebih sederhana dari website.
  2. Kita tidak perlu mendesain halaman-halaman secara satu persatu baik itu dengan softaware seperti dreamweaver ataupun frontpage.
  3. Untuk mendapatkan sebuah blog, kita hanya perlu mendaftarkan diri pada provider blog yang akan kita gunakan, misalnya www.blogger.com maupun www.wordpress.com. Provider tersebutlah yang akan menyediakan tempat untuk membuat sebuah blog dengan beberapa langkah yang telah mereka siapkan.
  4. Blog tidak mengharuskan kita mendapatkan hosting dan domain sebagai tempat penyimpanan halaman-halaman web kita. Kita tinggal menulis atau menampilkan konten-konten pada blog yang telah kita buat, karena halaman-halaman blog itu telah tersimpan pada provider blog yang kita gunakan.
  5. Kita akan mendapatkan halaman administrator (bisa disebut dashboard atau controlpanel). Dari halaman itulah kita melakukan pengelolaan konten-konten kita, misalnya menulis posting baru, mengedit, ataupun menghapusnya.
  6. Blog yang kita buat memang milik kita sendiri, namun sistemnya tidak seutuhnya milik kita, tetapi milik provider-nya sendiri. Artinya, kita masih punya keterkaitan sistem dengan provider-nya. Jika mereka merasa perlu menghapus blog Anda dari dunia internet, maka mereka bisa melakukannya kapanpun. Itulah sebabnya, jangan melakukan tindakan yang melanggar hukum di dalam blog kita.
  7. Blog tidak memungkinkan kita membuat sebuah sistem database tersendiri yang terkoneksi pada blog kita, karena sistem database blog kita dimiliki oleh provider-nya. Kita hanya bisa mengelolanya.
Secara umum, blog memang tidak secanggih website kebanyakan, apalagi jika dibandingkan dengan website dinamis yang telah menggunakan database misalnya website jual beli di internet.

CMS (Content Management System) merupakan sebuah sistem website dimana dalam pengelolaannya hampir sama dengan pengelolaan blog, namun bentuknya bisa dikatakan sama dengan website pada umumnya. Duh, bingung ya? Kalau tadi kita sudah membandingkan antara website kebanyakan dengan blog, maka CMS ini dibuat untuk menggabungkan kedua-duanya. Loh, kok bisa? Tentu bisa. Website kebanyakan mengharuskan kita mendesain dari awal dengan bahasa pemrograman web dan tentunya secara keseluruhan website beserta sistem yang ada di dalamnya adalah milik kta seutuhnya dan boleh kita kelola serta kembangkan sendiri. Sedangkan blog mempermudah kita dalam pengelolaannya tanpa harus repot berurusan dengan bahasa pemrograman website namun tidak bisa memiliki dan mengembangkan seutuhnya sistem blog kita. Maka CMS merupakan sebuah sistem website dimana website yang kita bangun bisa dikatakan sama dengan website kebanyakan namun kita tidak perlu repot berurusan dengan bahasa pemrograman web serta pengelolaannya juga mirip dengan mengelola blog, mudah. Dengan demikian, kita bisa memiliki sistem website kita secara keseluruhan. Bagaimana mendapatkan CMS? Sudah banyak provider yang menyediakan layanan ini dengan memberikan modul yang berisis source website yang akan kita bangun. Bahkan tidak sedikit yang menyediakannya secara opensource. Kita tinggal menginstal modul tersebut dan mendapatkan sebuah desain yang siap pakai. Penasaran? Ikuti terus kisah dalam blog ini.he3x. Karena penulis akan menyajikan secara khusus liputan tentang blog maupun CMS :).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar